Pemanfaatan E-Journal di kalangan mahasiswa

, , 2 comments

Assalamualaikum teman-teman 😊


Jurnal merupakan referensi yang paling sering digunakan oleh para civitas akademika, sebagai dasar atau pedoman dalam melakukan penelitian di perguruan tinggi, karena materi-materi yang dipublikasikan merupakan materi terkini dan merupakan hasil temuan atau hasil penelitian. Jurnal juga merupakan media bagi civitas akademika, dalam meningkatkan kemampuan dalam hal pengembangan keilmuannya. Pada saat sekarang ini, munculnya publikasi jurnal elektronik menggeser peran jurnal dalam media cetak yang di anggap terlalu lama dan membutuhkan biaya yang besar dalam hal penerbitan dan pemanfaatannya. Dan munculnya jurnal elektronik, juga mengakibatkan perpustakaan lebih memilih untuk berlangganan jurnal elektronik dibanding dengan media cetak. Hal ini dikarenakan, jurnal elektronik lebih mudah di akses di bandingkan jurnal cetak. Dan juga jurnal elektronik memiliki informasi yang lebih mutakhir dan dapat diakses cepat oleh para ilmuwan atau peneliti dalam menunjang kegiatan penelitiannya. Tetapi apakah pemanfaatan e-journal sudah di manfaatkan dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya oleh para civitas akademika khususnya para mahasiswa? Yukkk kita simak baik-baik.

Biasanya pengenalan akan koleksi jurnal elektronik ini diperkenalkan pada saat kegiatan user education atau orientasi pemustaka di perpustakaan. Di perguruan tinggi sendiri, kegiatan user education diperkenalkan pada saat tahun ajaran baru. Kenapa sih perlu di sosialisasikan? karena agar koleksi jurnal elektronik dapat dimanfaatkan secara maksimal. Pustakawan yang bertugas untuk mensosialisasikan keberadaan koleksi jurnal elektronik, harus mengetahui kendala, serta tujuan yang akan dicapai, dan siapa saja pemakai koleksi jurnal elektronik. Oleh sebab itu, diperlukan analisis kebutuhan pemustaka terlebih dahulu. Dengan demikian, pustakawan dapat melihat apakah pemanfaatan koleksi tersebut telah sesuai dengan kebutuhan pemustaka ataupun sebaliknya.

Pemanfaatan jurnal elektronik merupakan kegiatan atau aktivitas pemustaka dalam menggunakan jurnal, dalam hal mencari informasi yang dibutuhkan, yang dapat dimanfaatkan oleh pemustaka itu sendiri terhadap koleksi jurnal elektronik. Pemanfaatan jurnal elektronik merupakan layanan cyber dengan beragam informasi yang bersumber dari jaringan global loh, disinilah peran dari pustakawan sebagai penyaji informasi memerlukan keahlian khusus, agar layanan tersebut berguna dan diminati oleh pemustaka. Pustakawan seharusnya memiliki strategi pemasaran digital untuk meningkatkan layanan dan pemanfaatan jurnal elektronik, yang apabila berhasil melaksanakan strategi tersebut, akan menciptakan ekosistem intelektualitas antara berbagai sumber-sumber informasi, pemustaka dan pustakawan.

Tapi sayang seribu sayang nih, menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh dosenku yaitu Muhammad Azwar Muin di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar. Pemanfaatan jurnal elektronik masih tergolong rendah, karena banyak kendala yang dihadapi oleh para mahasiswa terhadap jurnal elektronik, seperti kurang optimalnya sosialisasi, sehingga pengetahuan mereka tentang jurnal elektronik kurang. Untuk informasi selengkapnya dapat dilihat disini yaaaa http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/32599


Oiya sebelumnya udah ada yang tahu belum apa itu Institusional Repository? buat kalian para mahasiswa pasti sudah tidak asing lagi dong yaaaa. Jadi, Institusional Repository adalah rangkaian layanan yang dikembangkan oleh suatu perguruan tinggi, berupa pengelolaan dan penyebarluasan berbagai hasil kegiatan ilmiah civitas akademika dalam bentuk digital. (Institusional Repository) IR itu, merupakan sebuah database berbasis web untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menyebarluaskan berbagai jenis karya ilmiah yang dihasilkan oleh suatu institusi.

Terus manfaatnya apa sih??? manfaat Institusional Repository bagi perguruan tinggi yaitu, sebagai sarana untuk menunjukkan hasil riset unggulan, meningkatkan nama harum lembaga dan meningkatkan visibilitas, karena masyarakat di dunia dapat dengan mudah mengaksesnya baik secara langsung maupun melalui Google Scholar. Repository juga mempunyai potensi untuk menyumbangkan pencapaian ranking webometrics pada level universitas. Bagi author (penulis, peneliti, dosen), repository juga mempunyai manfaat yang banyak yaitu, dapat memfasilitasi dosen dalam mengelola beragam portofolio hasil kegiatan ilmiah mereka. Dan juga repository berfungsi untuk menginformasikan kepada khalayak, kepakaran seorang dosen. Dalam repository, masing-masing dosen dapat mempunyai akun tersendiri untuk menyimpan karya ilmiah miliknya. Pengunjung dapat melihat hasil-hasil keiatan ilmiah dan riset tiap dosen tersebut. Melalui repository seperti ini, pengunjung bisa mendapatkan informasi kepakaran dosen yang dimaksudkan. Nahhh jenis koleksi yang ada di Institusional Repository itu banyak lohh, seperti :
  1. Eprints
  2. Working Papers
  3. Tesis dan Disertasi
  4. Laporan penelitian
  5. Conference Proccedings (kumpulan makalah yang sudah dipresentasikan dalam sebuah konferensi/seminar)
  6. Buletin dan buletin pusat penelitian
  7. Laporan kepanitiaan kegiatan akademik
  8. Laporan statistik
  9. Surveys
  10. Book Chapter (bab dari buku buna rampa)
  11. Materi perkuliahan
Sekian artikel ini saya buat, semoga ilmu dan informasinya dapat bermanfaat untuk kalian semua, jangan lupa di share ke teman-teman, keluarga, saudara kalian yaaaa, terimakasih telah membaca artikel saya. Salam literasi ðŸ˜Š


2 komentar:

  1. Terimakasih artikel nya bermanfaat banget

    BalasHapus
  2. Kereeennnnnn dah e journal. Sayang banget kalau gak dimanfaatkan

    BalasHapus